Minggu, 11 Juni 2017

Mulailah Berbisnis

(dyfen)

                Dalam sebuah kisah tentang seorang pengusaha terkenal  beliau ditanya oleh orang banyak yaitu tentang bisnis apa yang bagus, beliau menjawab bahwa bisnis yang bagus adalah yang dibuka bukan yang selalu ditanyakan. Pengusaha yang terkenal tersebut adalah Bob Sadino. Makna yang terkandung dari kalimat beliau menunjukkan bahwa bersegeralah membuka bisnis dan jangan banyak menunda dengan hal yang sepele.

(source : http://blog.praktisprint.com/)


                Meskipun kini anda memiliki jabatan sebagai manajer atau bahkan direktur yang digaji oleh sebuah perusahaan besar, mulai berpikirlah untuk berbisnis. Tujuannya bukan untuk mendapatkan kesenangan untuk diri sendiri tetapi jadikan untuk memberikan manfaat kepada orang banyak. Sangat jarang ditemui bahwa jabatan dapat diwariskan, tetapi tidak dengan usaha (perusahaan milik anda) ia bisa diwariskan kepada generasi anda. Untuk itu, mulailah berbisnis.
                Pada dasaranya setiap orang memiliki peluang yang sama besar untuk bisa menjadi seorang pelaku usaha. Namun sangat disayangkan yaitu tidak semua orang berani untuk mengasah bakat dan minatya, sehingga wajar jika sebagian ada yang telah berhasil menjadi pengusaha sukses dan sebagian lagi masih belum berani mengambil tindakan untuk menjalankan usaha. Takut untuk memulai, takut untuk mencoba, takut untuk gagal, dan takut dengan hal lainnya menjadi kendala utama bagi sebagian orang, sehingga mereka memilih untuk mengurungkan niatnya menjadi pengusaha sukses.

                Sudah pasti anda tidak ingin menjadi salah satu orang yang gagal sebelum berperang bukan?. Maka daripada itulah sangat dibutuhkan mental pemberani untuk mengalahkan rasa takut dan membulatkan tekad untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada diri masing-masing. Mulailah berbisnis. Merdeka...!!!

Membuat PGPR (Pupuk Organik) yang Simpel

(dyfen)

Dewasa ini pertanian kita sangat bergantung pada pupuk kimiawi. Dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan sangatlah tidak bagus, karena bahan-bahan kimiawi tersebut sulit untuk direduksi dan menjadikan hama resisten terhadap obat kimiawi. Alam telah memberikan solusi dan manfaat untuk menjaganya. Kita dapat menggunakan bakteri yang dapat menyuburkan tanah. Cara tersebut dilakukan dengan membuat PGPR (Plant growth Promoting Rhizobacteria). PGPR dapat dibuat sendiri atau dengan melakukan perbanyakan dari PGPR yang sudah ada.

Membuat PGPR (Pupuk Organik) yang simpel
Bahan :
1.       Akar bambu beserta tanahnya : + 0.5 kg (banyak juga tidak apa-apa)
2.       Air
3.       Gula merah/ gula pasir
4.       Air kelapa
Cara membuat :
1.       Potong kecil-kecil
2.       Masukkan semua bahan ke dalam wadah yang dapat ditutup rapat
3.       Biarkan selama 3-4 hari dan dikocok di setiap harinya

Cara memperbanyak  PGPR
Bahan :
1.       Dedak sebanyak 3kg
2.       Gula merah /molase
3.       Terasi mentah
4.       Air kelapa
5.       Biang PGPR
6.       Air
Cara buat :
1.       Dedak, gula merah, dan terasi dimasak dengan air +  10 liter selama 30 menit atau sampai benar-benar mendidih
2.       Masukkan air kelapa , air biasa, dan biang PGPR ke dalam drum
3.       Tutup rapat dan biarkan selama 2 minggu

Dosis penggunaan :
1.       Untuk 1 liter ditambahkan 10 liter air
2.       Siram pada lahan sebelum ditanam dan seminggu sekali setelah ditanam.


Demikian sekilas cara membuat PGPR (pupuk organik) yang simpel dan mudah untuk diaplikasikan. Semoga artikel ini memberikan manfaat untuk kebaikan lingkungan dan alam sekitar kita. Dengan organik kita menjadi sehat.

Mari Menanam Pohon


            Sebuah keniscayaan yang tidak dapat disangkal bahwa setiap individu dari kita membutuhkan udara yang segar di bumi ini. Pohon merupakan penghasil oksigen dari proses fotosintesisnya, sehingga peran penting dari pohon adalah untuk mengasilkan udara segar di sekitar kita. Selanjutnya tugas kita adalah untuk terus menjaga dan melestarikan pohon agar tercipta lingkungan yang segar dan sehat.
            Di dalam ajaran agama telah memandu kita untuk cinta lingkungan. Salah satu amalan yang begitu pentingnya sehingga diperintahkan untuk dilakukan meskipun nanti dikabarkan bahwa esok bumi akan terjadi kiamat yaitu menanam pohon. Menanam pohon dapat dihitung sebagai sedekah yang berkelanjutan karena dari pohon tersebut menghasilkan udara yang segar bagi orang-orang di sekitarnya selama pohon itu masih ada. Seperti yang kita ketahui bahwa kiamat besar itu belum terjadi, akan tetapi sudah begitu sulitnya kita untuk menanam pohon.

Gambar pribadi 2013 (Menanam pohon di hutan organik megamendung, bogor)

            Barangkali masayarakat yang hidup di perkotaan merasakan bahwa menanam pohon menjadi mahal karena beberapa permasalahan, pertama kita harus memiliki lahan untuk menanamnya. Semakin rindang sebuah pohon,semakin luas lahan tanah yang diperlukan. Semenjak tingkat SD mungkin kita sudah belajar menghitung luas lingkaran  yaitu 22/7 x r2, dimana luas area yang dinaungi pohon akan mendekati bentuk  luas luas lingkaran dengan radiusnya berupa panjang maksimal cabang dan rantingnya atau panjang maksimal pelepah daunnya. Dapat kita bayangkan untuk daerah perkotaan dengan harga tanah yang begitu mahal maka ongkos lahan juga bisa mahal. Dengan alasan inilah jumlah pohon terutama di kota-kota sangat sedikit karena berebut lahan untuk perumahan,perkantoran, mal, jalan raya, dll.
            Alasan kedua, orang tidak menanam pohon adalah bisa jadi karena kurangnya kesadaran tentang manfaat pohon bagi kehidupan manusia. Pohon-pohon dapat dijadikan sebagai instrumen untuk memakmurkan kehidupan selain dia berfungsi untuk menjaga dan menghasilkan udara segar  ketika kita hirup, pohon-pohon tertentu menyediakan makanan untukkita, menjaga mata air, menyedikan energi untuk kita dan keseluruhan dan menjadi bagian dari rantai ekosistem kehidupan yang tak boleh putus. Apabila jumlah pohon yang kita tebang lebih banyak daripada yang kita tanam maka ekosistem itu akan terputus.
            Alasan ketiga, mulai munculnya kesadaran tentang manfaat pohon tetapi masih mengira bahwa tugas menanam pohon adalah tugas orang lain. Banyak dari kita mengira bahwa itu tugas pemerintah, kementerian, petani, dan bukan menjadi tugas kita. Wajib kita ketahui bahwa menanam pohon sudah menjadi tugas kita semua.
            Tiga alasan tersebut di atas membuat amal yang diperintahkan untuk dilakukan oleh siapapun sampai hari kiamat, sepertinya tidak banyak yang meresponnya. Yang dapat kita lihat saat ini adalah banyaknya kerusakan alam. Solusi yang dibutuhkan adalah edukasi melalui media informasi maupun teknologi yang ada agar timbul kesadaran masyarakat untuk menanam pohon. Menanam pohon dapat memberikan sejuta manfaat, salah satu dari manfaat itu adalah memakmurkan kehidupan. Mari menanam pohon.....!!!
(dyfen)