Sebuah keniscayaan yang tidak dapat
disangkal bahwa setiap individu dari kita membutuhkan udara yang segar di bumi
ini. Pohon merupakan penghasil oksigen dari proses fotosintesisnya, sehingga
peran penting dari pohon adalah untuk mengasilkan udara segar di sekitar kita.
Selanjutnya tugas kita adalah untuk terus menjaga dan melestarikan pohon agar
tercipta lingkungan yang segar dan sehat.
Di dalam ajaran agama telah memandu
kita untuk cinta lingkungan. Salah satu amalan yang begitu pentingnya sehingga
diperintahkan untuk dilakukan meskipun nanti dikabarkan bahwa esok bumi akan terjadi
kiamat yaitu menanam pohon. Menanam pohon dapat dihitung sebagai sedekah yang
berkelanjutan karena dari pohon tersebut menghasilkan udara yang segar bagi
orang-orang di sekitarnya selama pohon itu masih ada. Seperti yang kita ketahui
bahwa kiamat besar itu belum terjadi, akan tetapi sudah begitu sulitnya kita
untuk menanam pohon.
Gambar pribadi 2013 (Menanam pohon di hutan organik megamendung, bogor)
Barangkali masayarakat yang hidup di
perkotaan merasakan bahwa menanam pohon menjadi mahal karena beberapa
permasalahan, pertama kita harus memiliki lahan untuk menanamnya. Semakin
rindang sebuah pohon,semakin luas lahan tanah yang diperlukan. Semenjak tingkat
SD mungkin kita sudah belajar menghitung luas lingkaran yaitu 22/7 x r2, dimana luas area
yang dinaungi pohon akan mendekati bentuk
luas luas lingkaran dengan radiusnya berupa panjang maksimal cabang dan
rantingnya atau panjang maksimal pelepah daunnya. Dapat kita bayangkan untuk
daerah perkotaan dengan harga tanah yang begitu mahal maka ongkos lahan juga
bisa mahal. Dengan alasan inilah jumlah pohon terutama di kota-kota sangat
sedikit karena berebut lahan untuk perumahan,perkantoran, mal, jalan raya, dll.
Alasan kedua, orang tidak menanam
pohon adalah bisa jadi karena kurangnya kesadaran tentang manfaat pohon bagi
kehidupan manusia. Pohon-pohon dapat dijadikan sebagai instrumen untuk
memakmurkan kehidupan selain dia berfungsi untuk menjaga dan menghasilkan udara
segar ketika kita hirup, pohon-pohon
tertentu menyediakan makanan untukkita, menjaga mata air, menyedikan energi
untuk kita dan keseluruhan dan menjadi bagian dari rantai ekosistem kehidupan
yang tak boleh putus. Apabila jumlah pohon yang kita tebang lebih banyak
daripada yang kita tanam maka ekosistem itu akan terputus.
Alasan ketiga, mulai munculnya
kesadaran tentang manfaat pohon tetapi masih mengira bahwa tugas menanam pohon
adalah tugas orang lain. Banyak dari kita mengira bahwa itu tugas pemerintah,
kementerian, petani, dan bukan menjadi tugas kita. Wajib kita ketahui bahwa
menanam pohon sudah menjadi tugas kita semua.
Tiga alasan tersebut di atas membuat
amal yang diperintahkan untuk dilakukan oleh siapapun sampai hari kiamat,
sepertinya tidak banyak yang meresponnya. Yang dapat kita lihat saat ini adalah
banyaknya kerusakan alam. Solusi yang dibutuhkan adalah edukasi melalui media
informasi maupun teknologi yang ada agar timbul kesadaran masyarakat untuk
menanam pohon. Menanam pohon dapat memberikan sejuta manfaat, salah satu dari
manfaat itu adalah memakmurkan kehidupan. Mari menanam pohon.....!!!
(dyfen)
(dyfen)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar